Disadur dari www.omkicau.com
Meski
saat ini semakin banyak saja orang yang menangkarkan murai batu, tetapi
prospek ke depannya tetap bagus. Hal ini disebabkan stok pasokan murai
batu dari hutan mulai menipis karena terus dikuras, sementara peminat
burung kicauan semakin hari semakin banyak saja. Pada saat yang sama,
banyak penghobi yang tidak sabar untuk merawat murai hasil tangkapan
hutan karena lama jinaknya, dan karenanya harus menunggu setahun dua
tahun untuk menikmati burungnya secara maksimal, apalagi untuk dibawa ke
arena lomba.
Sementara anakan murai batu hasil penangkaran,
selain kita bisa memilih anakan dari indukan-indukan tertentu yang kita
sukai, entah karena suaranya atau karena postur tubuhnya, juga cepat
bunyi. Bahkan ketika masih trotolpun sudah mulai bisa dinikmati
ngriwikannya. Selepas mabung, biasanya murai batu hasil tangkaran dengan
indukan yang bagus sudah mulai ngerol dan bahkan ada yang sudah siap
masuk arena lomba.
Untuk penangkar, kondisi ini memang
menguntungkan. Dan sejauh ini, tidak pernah ada cerita anakan murai batu
harganya jatuh. Minimal bertahan tetapi kecenderungannya naik terus.
Apakah dengan banyaknya penangkaran nanti tidak akan membuat harga
burung murai batu jatuh di pasaran? Saya yakin tidak. Sebab, semakin
hari semakin banyak orang yang mencari anakan-anakan murai batu dari
indukan bagus, dan para penangkarpun akan harus berlomba untuk mencari
indukan bagus. Artinya, kalau kita sudah bisa menangkar dengan indukan
yang kualitasnya “biasa saja”, tentu akan terpacu untuk mencari indukan
dengan kualitas bagus. Artinya, pemburu murai batu hasil tangkaran tidak
hanya penghobi tetapi juga penangkar yang sudah mapan atau para
penangkar pemula.
Tentu saja, agar kita bisa bertahan menjadi
penangkar murai batu yang produksinya selalu diburu oleh penghobi,
haruslah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produk. Selain
diupayakan melalui pencarian indukan di arena lomba, juga bisa dilakukan
cross antar jenis murai batu. Misalnya, murai batu ekor panjang untuk
betina dan murai batu nias untuk pejantannya. Murai batu nias terkenal
punya tembakan-tembakan yang melengking dan kristal, tetapi kurang
disukai juri di arena lomba karena ekornya hitam semua. Nah dengan
mencoba menyilangkannya dengan murai batu jenis lain, diharapkan akan
menghasilkan anakan dengan suara kualitas nias tetapi dengan ada warna
putih di ekornya.
Untuk memulai penangkaran, tentunya kita sudah
harus menyiapkan kandang penangkaran. Kandang penangkaran murai batu
bisa dilihat contohnya pada gambar di bawah ini:
Penampang dalam kandang murai batu Om Kicau dot com
Penampang dalam kandang murai batu.
Keterangan:
A
+ B = lokasi untuk penempatan sarang; dalam satu kandang bisa diberi
dua atau tiga tempat biar burung memilih sendiri mau bersarang di mana.
C = Atap tertutup
D= Atap terbuka (digunakan kawat strimin)
E= Wadah air (untuk mandi)
F= Lokasi/wadah pakan/air untuk minum
G=Tangkringan
Panjang
x lebar x tinggi: Untuk murai batu dan burung ukuran sedang,
disesuaikan dengan lebar kawat strimin di pasaran sehingga tidak repot
mengerjakannya ==> panjang dan lebar = 90 cm; tinggi 180 atau 200
cm.
Bahan: bisa dari apa saja asal kuat.
Batas samping kanan-kiri dan belakang = dinding/ tembok atau papan yang tahan lama dsb.
Atas = bagian yang tertutup bisa langsung di atasnya adalah genting dengan semua bagian kandang sudah tertutup kawat strimin.
Tangkringan = kayu asem, kayu jati serutan dll yang penting keras, dengan diameter sekitar 2 – 3 cm.
Papan tempat pakan (F) kayu yang kuat.
Penampang luar kandang penangkaran murai batu.
Keterangan:
A. Kawat strimin sehingga burung bisa terlihat dari luar untuk pengecekan.
B. Jendela untuk keluar masuk tangan mengganti air minum dan pakan.
C. Papan/tembok tertutup
D. Pintu untuk keluar masuk orang.
KOTAK SARANG
Berikut ini adalah kotak sarang, khususnya untuk burung MB. Bahan dari kayu yang kuat:
Kotak sarang murai batu
Wadah sarang untuk murai batu
Wadah sarang dari bambu
KERANGKA SARANG DAN PAKAN ANTI-SEMUT
Untuk tempat sarang dan juga tempat pakan anti-semut, bisa dibuatkan kerangka tersendiri seperti di bawah ini:
rangka-wadah-pakan
BAHAN PENYUSUN SARANG:
Di
dalam kandang juga perlu disiapkan bahan penyusun sarang berupa merang
atau daun cemara/pinus. Sebagian dimasukkan ke kotak wadah sarang untuk
merangsang burung membikin sarang dan sebagian besar lainnya diletakkan
di lanyai kandang di tempat yang kering.
Pemilihan indukan dan penjodohan
Murai batu di penangkaran Om Amiex. (Foto: kicaumania.org)
Sebagaimana
pemilihan indukan untuk burung penangkaran pada umumnya, maka untuk
memilih indukan jantan, pilih saja murai batu yang sehat, tidak cacat
fisik dan gacor dengan perkiraan usia di atas 2 tahun. Sedangkan
betinanya, bisa dipilih yang usia di atas 1 tahun, mulus dan sudah mau
bunyi kalau didekatkan dengan murai batu jantan. Pilihlah jantan dan
betina yang jinak, dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal asal
murai batu, pilih sesuai keinginan Anda. Bisa asal Lampung, Aceh atau
dari manapun.
Untuk penjodohan, sama dengan proses penjodohan
cucak ijo pada artikel saya sebelumnya. Tetapi, oke, saya tulis ulang
saja di sini. Intinya, proses penjodohan bisa dilakukan dengan kandang
penjodohan, yakni sangkar bersekat yang sekatnya bisa kita ambil
sewaktu-waktu. Jika tidak punya sangkar sekat, bisa gunakan sangkar
harian biasa. Penjodohan dilakukan dengan selalu menempelkan sangkar si
jantan dan betina berdempetan. Dengan posisi ini, maka jantan yang sudah
birahi pada tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si
betina juga akan menanggapi dengan siulan-siulan khas betina. Jika belum
mau berjodoh, betina akan menghindar dengan cara menjauh dan bersikap
cuek. Proses penjodohan ini bisa berlangsung lama atau sebentar
tergantung dari kondisi birahi masing-masing. Yang jelas, murai batu
betina yang sudah birahi, tanda-tandanya suka menggetar-getarkan sayap
dan selalu berusaha mendekat ke murai batu jantan.
Untuk membuat
burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut (lihat
juga hal yang sama dilakukan untuk penjodohan cucak ijo) :
1.
Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi
masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar
keduanya terpacu birahinya.
2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya.
3,
Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan.
Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya,
dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat
jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari
si jantan.
Proses ini bisa dilanjutkan untuk beberapa hari ke
depan. Lamanya tergantung burung itu sendiri, bisa sehari, 2 hari atau
mungkin 1 bulan belum jodoh.
Proses penjodohan seperti itu pula
yang biasa dilakukan para penangkar. Proses penjodohan ini dilakukan
selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa tarung
lagi.
Kadang, ada juga penangkar yang langsung memasukkan murai
batu jantan dan betina dalam satu kandang penangkaran tanpa proses
penjodohan terlalu lama. Namun hal ini biasa dilakukan ketika murai batu
jantan dan betina sama-sama mabung sehingga tidak agresif terhadap
pasangan.
Berkaitan dengan penjodohan murai batu ini, ada tips
yang disampaikan Om Rudi Jambi yang sudah sukses menangkar murai batu.
Dalam tulisannya di forum KM, Om Rudi menulis seperti di bawah ini.
1.
Agar proses penjodohan lebih mudah, iapkan betina lebih dari 1 ekor,
dekatkan dengan pejantan yang telah diseleksi, baik dari kualitas suara,
katuranggan maupun prestasinya. Bila sudah ada yang tampak rajin bunyi,
ngeleper-ngeleper sayapnya sambil ngeriwik, itu pertanda si betina
sudah birahi, pilih betina tersebut, dekatkan dengan pejantan ditempat
terpisah selama kurang lebih 3 hari.
2. Masukan ke dalam sangkar
bersekat, atau biasanya disebut kandang jodoh, atau bila tidak ada
sangkar bersekat boleh juga mengunakan sangkar biasa yang diletakan
berhimpitan.
3. Harus dilakukan pengamatan secara rutin, untuk
memastikan jodoh tidaknya indukan pilihan tersebut.bila sudah terlihat
akrab, yakni sering terlihat berhimpitan meski masih dibatasi sekat,
baru masukan ke kandang penagkaran.
4. Amati perilaku indukan,
amati terus apakah si pejantan sudah benar-benar mau menerima
pasangannya. Tanda-tanda penjodohan yang sukses, apabila sepasang
indukan sering berduaan, sering kejar-kejaran, tapi bukan saling
serang.sebaliknya bila sang jantan mengejar dan menghajar betina, maka
segera pisahkan kembali pasangan tersebut, karna bila dibiarkan bisa
berakubat fatal…yakni…. kematian pada sang betina…
5. Lakukan
penjodohan alternatif, ulangi kembali penjodohan dari tahap pertama
selama 1 minggu, kemudian masukan betina kedalam sangkar kecil dan
masukan kedalam kandang besar, sementara itu biarkan sang pejantan bebas
didalam kandang penangkaran dan merasa lebih berkuasa, langkah ini juga
bertujuan mengurangi birahi pejantan.
6. Ganti pasangan bila
tidak mau jodoh, ini merupakan alternatif terakhir dan mutlak dilakukan,
yakni bila pasangan tersebut tetap tidak bisa jodoh, ganti betina
dengan betina baru. Lakukan langkah-langkah penjodohan mulai dari awal
sambil diamati perkembangannya.
Nah, lagi-lagi tips saya tetap
sama di artikel penangkaran yang sudah saya tulis, yakni jika burung
kita sulit atau lama berjodoh, maka kita bisa menggunakan BirdMature.
BirdMature adalah produk untuk meningkatkan birahi burung secara cepat,
terutama untuk burung-burung penangkaran.
Menurut pengalaman
penangkar murai batu, salah satunya adalah Om Didik di Gresik (RR BF),
murai batu betina usia muda sudah bisa dijodohkan dan bisa berproduksi
dan malah relatif produktif ketimbang yang tua. Murai batu betina usia
sekitar 8 bulan, sudah bisa dijodohkan dan ditangkarkan. Sedangkan
jantannya, tetap menggunakan pejantan yang usianya lebih tua, minimal
usia satu setengah tahun.
Manajemen pakan pada penangkaran murai batu
Untuk
masalah pakan, burung murai batu bisa saja diberikan dengan pola
standar berupa voer, serangga, kroto dan juga cacing. Namun demikian
pemberian pakan untuk burung penangkaran harus lebih banyak porsinya
ketimbang burung untuk peliharaan harian.
Perlu diingat,
pemberian asupan yang tidak seimbang justru akan memperlama proses
produksi. Penggunaan voer untuk ayam broiler misalnya, memang
meningkatkan jumlah protein, tetapi pada saat yang sama jumlah lemaknya
pun banyak. Padahal, burung penangkaran yang kegemukan, akan sulit
bereproduksi dengan baik. Begitu juga dengan voer yang biasa digunakan
untuk burung kicau harian, secara umum sudah baik, namun kandungan
mineralnya seringkali tidak bisa kita pastikan karena banyak voer yang
dijual tanpa disertai keterangan komposisi isi yang memadai. Dalam
kaitan inilah saya menyarankan ke beberapa penangkar untuk memberikan
multi vitamin dengan komposisi yang pas untuk burung.
Multivitamin
yang bagus setidaknya mengandung vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2,
B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; zat esensial seperti D-L
Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu
bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. Untuk referensi ini,
silakan baca tentang produk BirdVit.
Pada saat yang sama, burung
di penangkaran membutuhkan mineral yang komplit dan seimbang. Unsur Ca
dan K misalnya, harus benar-benar tercukupi sehingga proses pembuatan
cangkang telur bisa berlangsung dengan baik. Lebih dari itu, kekurangan
mineral pada burung akan menyebabkan beberapa kendala dalam penangkaran,
antara lain bulu lemah, tidak mulus, kusam; terkena rachitis
(tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh); perosis
(tumit bengkak); anak burung mati setelah menetas; mengalami urat
keting (tendo); terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset,
kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; tidak juga segera bertelur,
telur kosong, produktivitas rendah, dan daya tetas rendah, serta
kematian embrio tinggi. Untuk menghindari hal itu, ada baiknya Anda
mengetahui masalah mineral burung.
Masa mengeram
Seperti
halnya penangkaran burung pada umumnya, murai batu membutuhkan
lingkungan yang tenang. Paling tidak, harus terbebas dari gangguan
predator (kucing, tikus dll). Sementara untuk menghindarkan burung dari
serangan penyakit yang berasal dari parasit, maka kita harus memastikan
kandang yang relatif bebas parsit dan serangga pengganggu seperti semut
dan kecoak.
Parasit pengganggu burung di penangkaran ada
macam-macam. Jika tidak ditangani secara serius, maka akan menyebabkan
betina tidak nyaman dalam mengeram. Akibatnya, burung tidak tenang dan
selalu turun dari sarang. Jika ini berulang terjadi, maka dipastikan
telur tidak bisa menetas karena tidak mendapatkan suhu pengeraman yang
stabil. Kadang-kadang, gangguan parasit juga menyebabkan indukan berlaku
agresif dan bisa mengobrak-abrik sarang, makan telur sendiri, dan
lain-lain.
Selama masa mengeram, ekstra fooding perlu dikurangi
dengan tujuan agar kedua burung tidak naik birahinya yang juga sering
menyebabkan mereka berlaku agresif baik terhadap pasangan amupun
terhadap telur yang sedang dierami.
Setelah usia pengeraman 14 hari,
maka telur burung murai batu akan menetas. Untuk mengantisipasi masa
menetas, maka mulai hari ke-12 pengeraman, Anda perlu meningkatkan
jumlah ekstra fooding dan menyediakan kroto sebagai pakan pertama yang
akan diberikan indukan kepada anakannya.
Manajemen anakan
Minta makan. Murai batu anakan di penangkaran Om Amiex's.
Jika
telur telah sukses menetas, maka anakan murai batu bisa Anda petik
antara usia 5-10 hari. Kalau kurang dari 5 hari, kondisi burung terlalu
lemah dan kadang menyulitkan kita untuk menyuapkan pakan. Sementara jika
lebih dari 10 hari, burung sudah takut dengan manusia. Akibatnya,
mereka takut disuapi dan pada saat yang sama mereka belum bisa makan
sendiri. Selanjutnya, ya bisa mati-lah anak-anak murai batu.
Anak-anak
murai batu bisa Anda letakkan di wadah apa saja yang penting ada
landasan dengan bahan yang sama dengan yang dibuat untuk membuat sarang
di kandang penangkaran. Untuk landasan teratas bisa kita beri kapas agar
lembut dan tidak melukai anakan burung. Anakan di wadah khusus itu
kemudian bisa Anda letakkan di dalam kotak kayu atau kotak apa saja,
dengan diberi lampu penghangat.
Sedangkan untuk pakan anakan
murai batu yang diambil pada usia 5-10 hari, Anda bisa menyiapkan kroto
yang benar-benar bersih dari kotoran dan bangkai semut. Suapkan
perlan-pelan dengan alat suap yang bisa Anda buat seperti penjepit yang
terbuat dari bambu. Atau Anda bisa membuat dengan bentuk apapun yang
penting bisa untuk menyuapkan kroto ke paruh burung anakan. Kroto yang
akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit sehingga memudahkan burung
anakan untuk menelannya.
Untuk burung-burung di atas usia 7 hari,
Anda juga bisa memberikan kroto yang dicampur dengan adonan voer. Untuk
memastikan kecukupan vitamin dan mineral anakan burung, Anda perlu
menambahkan BirdVit ke dalamnya.
Anakan burung pada usia 15 hari
ke atas, Anda sudah bisa mulai memberikan jangkrik kecil yang
dibersihkan kaki-kakiinya, dan dipencet kepalanya. Atau kalau untuk
pemberian di masa-masa awal, jangan disertakan kaki dan kepalanya. Lebih
baik lagi kalau Anda bisa memberikan jangkrik yang sedang mabung, yakni
masih lembut dan berwarna putih.
Ketika anakan burung sudah
mulai meloncat-loncat kuat di dalam boks sarang, Anda bisa
memindahkannya ke dalam sangkar gantung. Hanya saja perlu diingat, dasar
sangkar gantung tetap diberi landasan bahan yang sama dengan bahan
pembuat sarang. Tujuannya adalah mencegah kaki burung anakan cedera.
Sementara untuk tangkringan harus dibuat bertingkat agar burung juga
belajar meloncat antar tangkringan.
Sementara itu untuk manajemen
indukan pasca anakan diambil, Anda bisa menyetting pakan untuk indukan
seperti pada masa pasca penjodohan. Setelah anakan diambil, biasanya
7-10 hari setelahnya, betina mulai bertelur lagi. Hal ini berulang terus
dan akan mengalami perubahan ketika burung mengalami masa mabung.
Meski
saat ini semakin banyak saja orang yang menangkarkan murai batu, tetapi
prospek ke depannya tetap bagus. Hal ini disebabkan stok pasokan murai
batu dari hutan mulai menipis karena terus dikuras, sementara peminat
burung kicauan semakin hari semakin banyak saja. Pada saat yang sama,
banyak penghobi yang tidak sabar untuk merawat murai hasil tangkapan
hutan karena lama jinaknya, dan karenanya harus menunggu setahun dua
tahun untuk menikmati burungnya secara maksimal, apalagi untuk dibawa ke
arena lomba.
Sementara anakan murai batu hasil penangkaran,
selain kita bisa memilih anakan dari indukan-indukan tertentu yang kita
sukai, entah karena suaranya atau karena postur tubuhnya, juga cepat
bunyi. Bahkan ketika masih trotolpun sudah mulai bisa dinikmati
ngriwikannya. Selepas mabung, biasanya murai batu hasil tangkaran dengan
indukan yang bagus sudah mulai ngerol dan bahkan ada yang sudah siap
masuk arena lomba.
Untuk penangkar, kondisi ini memang
menguntungkan. Dan sejauh ini, tidak pernah ada cerita anakan murai batu
harganya jatuh. Minimal bertahan tetapi kecenderungannya naik terus.
Apakah dengan banyaknya penangkaran nanti tidak akan membuat harga
burung murai batu jatuh di pasaran? Saya yakin tidak. Sebab, semakin
hari semakin banyak orang yang mencari anakan-anakan murai batu dari
indukan bagus, dan para penangkarpun akan harus berlomba untuk mencari
indukan bagus. Artinya, kalau kita sudah bisa menangkar dengan indukan
yang kualitasnya “biasa saja”, tentu akan terpacu untuk mencari indukan
dengan kualitas bagus. Artinya, pemburu murai batu hasil tangkaran tidak
hanya penghobi tetapi juga penangkar yang sudah mapan atau para
penangkar pemula.
Tentu saja, agar kita bisa bertahan menjadi
penangkar murai batu yang produksinya selalu diburu oleh penghobi,
haruslah selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produk. Selain
diupayakan melalui pencarian indukan di arena lomba, juga bisa dilakukan
cross antar jenis murai batu. Misalnya, murai batu ekor panjang untuk
betina dan murai batu nias untuk pejantannya. Murai batu nias terkenal
punya tembakan-tembakan yang melengking dan kristal, tetapi kurang
disukai juri di arena lomba karena ekornya hitam semua. Nah dengan
mencoba menyilangkannya dengan murai batu jenis lain, diharapkan akan
menghasilkan anakan dengan suara kualitas nias tetapi dengan ada warna
putih di ekornya.
Untuk memulai penangkaran, tentunya kita sudah
harus menyiapkan kandang penangkaran. Kandang penangkaran murai batu
bisa dilihat contohnya pada gambar di bawah ini:
Penampang dalam kandang murai batu Om Kicau dot com
Penampang dalam kandang murai batu.
Keterangan:
A
+ B = lokasi untuk penempatan sarang; dalam satu kandang bisa diberi
dua atau tiga tempat biar burung memilih sendiri mau bersarang di mana.
C = Atap tertutup
D= Atap terbuka (digunakan kawat strimin)
E= Wadah air (untuk mandi)
F= Lokasi/wadah pakan/air untuk minum
G=Tangkringan
Panjang
x lebar x tinggi: Untuk murai batu dan burung ukuran sedang,
disesuaikan dengan lebar kawat strimin di pasaran sehingga tidak repot
mengerjakannya ==> panjang dan lebar = 90 cm; tinggi 180 atau 200
cm.
Bahan: bisa dari apa saja asal kuat.
Batas samping kanan-kiri dan belakang = dinding/ tembok atau papan yang tahan lama dsb.
Atas = bagian yang tertutup bisa langsung di atasnya adalah genting dengan semua bagian kandang sudah tertutup kawat strimin.
Tangkringan = kayu asem, kayu jati serutan dll yang penting keras, dengan diameter sekitar 2 – 3 cm.
Papan tempat pakan (F) kayu yang kuat.
Penampang luar kandang penangkaran murai batu.
Keterangan:
A. Kawat strimin sehingga burung bisa terlihat dari luar untuk pengecekan.
B. Jendela untuk keluar masuk tangan mengganti air minum dan pakan.
C. Papan/tembok tertutup
D. Pintu untuk keluar masuk orang.
KOTAK SARANG
Berikut ini adalah kotak sarang, khususnya untuk burung MB. Bahan dari kayu yang kuat:
Kotak sarang murai batu
Wadah sarang untuk murai batu
Wadah sarang dari bambu
KERANGKA SARANG DAN PAKAN ANTI-SEMUT
Untuk tempat sarang dan juga tempat pakan anti-semut, bisa dibuatkan kerangka tersendiri seperti di bawah ini:
rangka-wadah-pakan
BAHAN PENYUSUN SARANG:
Di
dalam kandang juga perlu disiapkan bahan penyusun sarang berupa merang
atau daun cemara/pinus. Sebagian dimasukkan ke kotak wadah sarang untuk
merangsang burung membikin sarang dan sebagian besar lainnya diletakkan
di lanyai kandang di tempat yang kering.
Pemilihan indukan dan penjodohan
Murai batu di penangkaran Om Amiex. (Foto: kicaumania.org)
Sebagaimana
pemilihan indukan untuk burung penangkaran pada umumnya, maka untuk
memilih indukan jantan, pilih saja murai batu yang sehat, tidak cacat
fisik dan gacor dengan perkiraan usia di atas 2 tahun. Sedangkan
betinanya, bisa dipilih yang usia di atas 1 tahun, mulus dan sudah mau
bunyi kalau didekatkan dengan murai batu jantan. Pilihlah jantan dan
betina yang jinak, dalam arti tidak takut lagi dengan manusia. Soal asal
murai batu, pilih sesuai keinginan Anda. Bisa asal Lampung, Aceh atau
dari manapun.
Untuk penjodohan, sama dengan proses penjodohan
cucak ijo pada artikel saya sebelumnya. Tetapi, oke, saya tulis ulang
saja di sini. Intinya, proses penjodohan bisa dilakukan dengan kandang
penjodohan, yakni sangkar bersekat yang sekatnya bisa kita ambil
sewaktu-waktu. Jika tidak punya sangkar sekat, bisa gunakan sangkar
harian biasa. Penjodohan dilakukan dengan selalu menempelkan sangkar si
jantan dan betina berdempetan. Dengan posisi ini, maka jantan yang sudah
birahi pada tahap awal akan selalu berkicau mengarah si betina. Si
betina juga akan menanggapi dengan siulan-siulan khas betina. Jika belum
mau berjodoh, betina akan menghindar dengan cara menjauh dan bersikap
cuek. Proses penjodohan ini bisa berlangsung lama atau sebentar
tergantung dari kondisi birahi masing-masing. Yang jelas, murai batu
betina yang sudah birahi, tanda-tandanya suka menggetar-getarkan sayap
dan selalu berusaha mendekat ke murai batu jantan.
Untuk membuat
burung cepat jodoh, dia biasanya melakukan hal sebagai berikut (lihat
juga hal yang sama dilakukan untuk penjodohan cucak ijo) :
1.
Hari pertama diberi EF yang lebih dari biasa, misal jantan betina diberi
masing-masing 10 ekor jangkrik dan 10 ekor cacing dengan tujuan agar
keduanya terpacu birahinya.
2. Hari kedua, jatah jantan tetap dan jatah betina dikurangi, misal 10 : 5, hal ini ditujukan untuk tetap menjaga birahinya.
3,
Hari ketiga jatah jantan ditambah dan jatah betina dihilangkan.
Tujuannya pada saat si jantan birahi, dia akan memainkan EF di mulutnya,
dan pada saat yang bersamaan si betina kelaparan karena tidak mendapat
jatah makan, sehingga si betina akan berusaha meminta jatah makan dari
si jantan.
Proses ini bisa dilanjutkan untuk beberapa hari ke
depan. Lamanya tergantung burung itu sendiri, bisa sehari, 2 hari atau
mungkin 1 bulan belum jodoh.
Proses penjodohan seperti itu pula
yang biasa dilakukan para penangkar. Proses penjodohan ini dilakukan
selama hampir sebulan sampai jantan betina mau bercampur tanpa tarung
lagi.
Kadang, ada juga penangkar yang langsung memasukkan murai
batu jantan dan betina dalam satu kandang penangkaran tanpa proses
penjodohan terlalu lama. Namun hal ini biasa dilakukan ketika murai batu
jantan dan betina sama-sama mabung sehingga tidak agresif terhadap
pasangan.
Berkaitan dengan penjodohan murai batu ini, ada tips
yang disampaikan Om Rudi Jambi yang sudah sukses menangkar murai batu.
Dalam tulisannya di forum KM, Om Rudi menulis seperti di bawah ini.
1.
Agar proses penjodohan lebih mudah, iapkan betina lebih dari 1 ekor,
dekatkan dengan pejantan yang telah diseleksi, baik dari kualitas suara,
katuranggan maupun prestasinya. Bila sudah ada yang tampak rajin bunyi,
ngeleper-ngeleper sayapnya sambil ngeriwik, itu pertanda si betina
sudah birahi, pilih betina tersebut, dekatkan dengan pejantan ditempat
terpisah selama kurang lebih 3 hari.
2. Masukan ke dalam sangkar
bersekat, atau biasanya disebut kandang jodoh, atau bila tidak ada
sangkar bersekat boleh juga mengunakan sangkar biasa yang diletakan
berhimpitan.
3. Harus dilakukan pengamatan secara rutin, untuk
memastikan jodoh tidaknya indukan pilihan tersebut.bila sudah terlihat
akrab, yakni sering terlihat berhimpitan meski masih dibatasi sekat,
baru masukan ke kandang penagkaran.
4. Amati perilaku indukan,
amati terus apakah si pejantan sudah benar-benar mau menerima
pasangannya. Tanda-tanda penjodohan yang sukses, apabila sepasang
indukan sering berduaan, sering kejar-kejaran, tapi bukan saling
serang.sebaliknya bila sang jantan mengejar dan menghajar betina, maka
segera pisahkan kembali pasangan tersebut, karna bila dibiarkan bisa
berakubat fatal…yakni…. kematian pada sang betina…
5. Lakukan
penjodohan alternatif, ulangi kembali penjodohan dari tahap pertama
selama 1 minggu, kemudian masukan betina kedalam sangkar kecil dan
masukan kedalam kandang besar, sementara itu biarkan sang pejantan bebas
didalam kandang penangkaran dan merasa lebih berkuasa, langkah ini juga
bertujuan mengurangi birahi pejantan.
6. Ganti pasangan bila
tidak mau jodoh, ini merupakan alternatif terakhir dan mutlak dilakukan,
yakni bila pasangan tersebut tetap tidak bisa jodoh, ganti betina
dengan betina baru. Lakukan langkah-langkah penjodohan mulai dari awal
sambil diamati perkembangannya.
Nah, lagi-lagi tips saya tetap
sama di artikel penangkaran yang sudah saya tulis, yakni jika burung
kita sulit atau lama berjodoh, maka kita bisa menggunakan BirdMature.
BirdMature adalah produk untuk meningkatkan birahi burung secara cepat,
terutama untuk burung-burung penangkaran.
Menurut pengalaman
penangkar murai batu, salah satunya adalah Om Didik di Gresik (RR BF),
murai batu betina usia muda sudah bisa dijodohkan dan bisa berproduksi
dan malah relatif produktif ketimbang yang tua. Murai batu betina usia
sekitar 8 bulan, sudah bisa dijodohkan dan ditangkarkan. Sedangkan
jantannya, tetap menggunakan pejantan yang usianya lebih tua, minimal
usia satu setengah tahun.
Manajemen pakan pada penangkaran murai batu
Untuk
masalah pakan, burung murai batu bisa saja diberikan dengan pola
standar berupa voer, serangga, kroto dan juga cacing. Namun demikian
pemberian pakan untuk burung penangkaran harus lebih banyak porsinya
ketimbang burung untuk peliharaan harian.
Perlu diingat,
pemberian asupan yang tidak seimbang justru akan memperlama proses
produksi. Penggunaan voer untuk ayam broiler misalnya, memang
meningkatkan jumlah protein, tetapi pada saat yang sama jumlah lemaknya
pun banyak. Padahal, burung penangkaran yang kegemukan, akan sulit
bereproduksi dengan baik. Begitu juga dengan voer yang biasa digunakan
untuk burung kicau harian, secara umum sudah baik, namun kandungan
mineralnya seringkali tidak bisa kita pastikan karena banyak voer yang
dijual tanpa disertai keterangan komposisi isi yang memadai. Dalam
kaitan inilah saya menyarankan ke beberapa penangkar untuk memberikan
multi vitamin dengan komposisi yang pas untuk burung.
Multivitamin
yang bagus setidaknya mengandung vitamin utama, yakni A, D3, E, B1, B2,
B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3; zat esensial seperti D-L
Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu
bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. Untuk referensi ini,
silakan baca tentang produk BirdVit.
Pada saat yang sama, burung
di penangkaran membutuhkan mineral yang komplit dan seimbang. Unsur Ca
dan K misalnya, harus benar-benar tercukupi sehingga proses pembuatan
cangkang telur bisa berlangsung dengan baik. Lebih dari itu, kekurangan
mineral pada burung akan menyebabkan beberapa kendala dalam penangkaran,
antara lain bulu lemah, tidak mulus, kusam; terkena rachitis
(tulang-tulang lembek, bengkok dan abnormal); paralysa (lumpuh); perosis
(tumit bengkak); anak burung mati setelah menetas; mengalami urat
keting (tendo); terlepas sendinya, tercerai (luxatio); paruh meleset,
kekurangan darah sehingga pucat dan lemah; tidak juga segera bertelur,
telur kosong, produktivitas rendah, dan daya tetas rendah, serta
kematian embrio tinggi. Untuk menghindari hal itu, ada baiknya Anda
mengetahui masalah mineral burung.
Masa mengeram
Seperti
halnya penangkaran burung pada umumnya, murai batu membutuhkan
lingkungan yang tenang. Paling tidak, harus terbebas dari gangguan
predator (kucing, tikus dll). Sementara untuk menghindarkan burung dari
serangan penyakit yang berasal dari parasit, maka kita harus memastikan
kandang yang relatif bebas parsit dan serangga pengganggu seperti semut
dan kecoak.
Parasit pengganggu burung di penangkaran ada
macam-macam. Jika tidak ditangani secara serius, maka akan menyebabkan
betina tidak nyaman dalam mengeram. Akibatnya, burung tidak tenang dan
selalu turun dari sarang. Jika ini berulang terjadi, maka dipastikan
telur tidak bisa menetas karena tidak mendapatkan suhu pengeraman yang
stabil. Kadang-kadang, gangguan parasit juga menyebabkan indukan berlaku
agresif dan bisa mengobrak-abrik sarang, makan telur sendiri, dan
lain-lain.
Selama masa mengeram, ekstra fooding perlu dikurangi
dengan tujuan agar kedua burung tidak naik birahinya yang juga sering
menyebabkan mereka berlaku agresif baik terhadap pasangan amupun
terhadap telur yang sedang dierami.
Setelah usia pengeraman 14 hari,
maka telur burung murai batu akan menetas. Untuk mengantisipasi masa
menetas, maka mulai hari ke-12 pengeraman, Anda perlu meningkatkan
jumlah ekstra fooding dan menyediakan kroto sebagai pakan pertama yang
akan diberikan indukan kepada anakannya.
Manajemen anakan
Minta makan. Murai batu anakan di penangkaran Om Amiex's.
Jika
telur telah sukses menetas, maka anakan murai batu bisa Anda petik
antara usia 5-10 hari. Kalau kurang dari 5 hari, kondisi burung terlalu
lemah dan kadang menyulitkan kita untuk menyuapkan pakan. Sementara jika
lebih dari 10 hari, burung sudah takut dengan manusia. Akibatnya,
mereka takut disuapi dan pada saat yang sama mereka belum bisa makan
sendiri. Selanjutnya, ya bisa mati-lah anak-anak murai batu.
Anak-anak
murai batu bisa Anda letakkan di wadah apa saja yang penting ada
landasan dengan bahan yang sama dengan yang dibuat untuk membuat sarang
di kandang penangkaran. Untuk landasan teratas bisa kita beri kapas agar
lembut dan tidak melukai anakan burung. Anakan di wadah khusus itu
kemudian bisa Anda letakkan di dalam kotak kayu atau kotak apa saja,
dengan diberi lampu penghangat.
Sedangkan untuk pakan anakan
murai batu yang diambil pada usia 5-10 hari, Anda bisa menyiapkan kroto
yang benar-benar bersih dari kotoran dan bangkai semut. Suapkan
perlan-pelan dengan alat suap yang bisa Anda buat seperti penjepit yang
terbuat dari bambu. Atau Anda bisa membuat dengan bentuk apapun yang
penting bisa untuk menyuapkan kroto ke paruh burung anakan. Kroto yang
akan Anda berikan, perlu ditetes air sedikit sehingga memudahkan burung
anakan untuk menelannya.
Untuk burung-burung di atas usia 7 hari,
Anda juga bisa memberikan kroto yang dicampur dengan adonan voer. Untuk
memastikan kecukupan vitamin dan mineral anakan burung, Anda perlu
menambahkan BirdVit ke dalamnya.
Anakan burung pada usia 15 hari
ke atas, Anda sudah bisa mulai memberikan jangkrik kecil yang
dibersihkan kaki-kakiinya, dan dipencet kepalanya. Atau kalau untuk
pemberian di masa-masa awal, jangan disertakan kaki dan kepalanya. Lebih
baik lagi kalau Anda bisa memberikan jangkrik yang sedang mabung, yakni
masih lembut dan berwarna putih.
Ketika anakan burung sudah
mulai meloncat-loncat kuat di dalam boks sarang, Anda bisa
memindahkannya ke dalam sangkar gantung. Hanya saja perlu diingat, dasar
sangkar gantung tetap diberi landasan bahan yang sama dengan bahan
pembuat sarang. Tujuannya adalah mencegah kaki burung anakan cedera.
Sementara untuk tangkringan harus dibuat bertingkat agar burung juga
belajar meloncat antar tangkringan.
Sementara itu untuk manajemen
indukan pasca anakan diambil, Anda bisa menyetting pakan untuk indukan
seperti pada masa pasca penjodohan. Setelah anakan diambil, biasanya
7-10 hari setelahnya, betina mulai bertelur lagi. Hal ini berulang terus
dan akan mengalami perubahan ketika burung mengalami masa mabung.
CARA TERNAK MURAI BATU DAN UKURAN KANDANGNYA
Author 4liakbar
-
-
Home »
MURAI BATU
»
CARA TERNAK MURAI BATU DAN UKURAN KANDANGNYA
very good...
BAGUS BANGET NIH SANGAT BERMANFAAT
panjang dan jelas. terimakasih penjelasannya
BAGUS BANGET GAN BLOGNYA,,, IZIN LAPAK GAN....
BACA ARTIKEL KATALOG JUALAN KAMI TENTANG KELUHAN SEX RUMAH TANGGA ANDA, MEMBUAT PASUTRI TERSENYUM LAYAKNYA PASANGAN HARMONIS......
>>>Temukan produk pembesar penis pria terbaik untuk Anda. Sebagai agen pusat, kami jamin semua produk pasti original...
Vimax™, Obat Pembesar Penis Terlaris
Jual ProExtender™, Cara Memperpanjang Penis Alami
Obat Pembesar Penis Herbal Alami VigRX Plus™ Original
Jual Obat Kuat & Pembesar Penis KLG - Penis Lebih Besar, Pasti Kuat Sex
Cobra Oil, Cara Memperbesar Alat Vital Pria, Murah dan Aman
Jual VmenPlus, Obat Pembesar Penis Herbal
Jual Alat Pembesar Penis, Vakum Pembesar Alat Vital Pria
Minyak Lintah Papua, Cara Memperbesar Penis Tradisional nan Alami
Makasih infonya gan, kebutulan saya akan beternak murai batu ini, artikel Cara Beternak Murai Batu yang agan tulis akan saya praktekan. Semoga berhasil. Amin. tanks
Salam kenal om, saya gun di semarang kebetulan baru belajar beternak murai dan sekarang baru punya 1 pasang dan alahamdulillah sudah 4 bulan telurnya belum pernah jadi. di tempat saya tempatnya memang berisik mungkin itu salah satu kendala. dan saya akan terus belajar mudah2an dgn cara saya belajar dan menggali dari setiap artikel akan menjadi ilmu yg berguna. salam sukses VIAGRA
sipp gan moga sukses.
OBAT KUAT PRIA
Makasih artikelnya sangat bagus dan membantu sekali
obat bius
Good,bisa untuk pembelajaran
Good,bisa untuk pembelaaran
Thanks telah berbagi cara ternak murai nya gan
Terimakasih berbagi ilmu nya bos,moga bermanfaat bgi pembaca,dan ente mendapatkan pahala nya.
Sukses selalu gan.. salam kicau mania
Terima kasih atas pembelajaranya
artikelnya jelas dan lengkap, bahkan untuk pemula seperti saya pun paham.
Mantep Gan artikelnya, saya dari lampung dan msh tahap belajar, sangat bernanfaat
Agen Sbobet
Agen Resmi Sbobet
Sabung Ayam
Casino Online
Berita Bola
Berita Viral
Brita Tranding
Berikut HOT PROMO Yang Ada Di Bola206, antara lain :
Bonus CASHBACK 5% untuk permainan SPORTBOOK
Bonus ROLLINGAN 1% untuk permainan CASINO
Bonus CASHBACK 5% untuk permainan SABUNG AYAM
Bonus Referral 2.5% untuk permainan SPORTBOOK
Bonus Referral 2,5% untuk permainan SABUNG AYAM
SITUS BETTING ONLINE YANG AMAN DAN TERPERCAYA
WWW,INDO206,NET
DENGAN 1 USER ID ANDA DAPAT BERMAIN DI SEMUA GAME KAMI
SPORTBOOK/LIVECASINO/SABUNGAYAM
Minimal DP & WD 50RB
Proses DP & WD HANYA 2 MENIT
AGEN BETTING ONLINE YANG SUDAH
PASTI DAN JELAS TERPERCAYA.
WWW,INDO206,NET
( Via Live Chat ) Respon Cepat
Costumer Service 24 Jam Online
Line ID : agenbola206
IG : @bola206hq
FB : Bola206_Official
WA : +6281363191417
Ditunggu Kehadirannya Di Bola206 :)
Bolavita Agen Judi Online Terpercaya Di Jamin Aman dan Nyaman... Tersedia berbagai jenis permainan lengkap seperti : Casino | Sabung Ayam Online | Sportsbook | Slot | Togel | Bola Tangkas | Poker Online | Dan Masih banyak Lainnya.
Promo Bonus yang dapat anda Klaim Langsung !
♥ Bonus deposit 10%
♥ Bonus Cashback s/d 10%
♥ Bonus Rollingan 0.5% + 0.7%
♥ Bonus Referral 7% + 2% seumur hidup !
Informasi selengkapnya silahkan hubungi :
• WhatsApp : +62812–2222–995
• Wechat : Bolavita
• Line : cs_bolavita
• Telegram : @bolavitacc
Link Pendaftaran Via Linkaja : https://bit.ly/30LagzH
Link Layanan 24 Jam Online Linkaja : https://bit.ly/31SZvwy
Slot Online
Daftar Slot Online
Slot Joker123
Cara Bermain Slot Online
Panjang dan jelas 👍
The Casino of Vegas, NV (mapyro)
The Casino 하남 출장샵 of Vegas, NV is a hotel and casino located in central 공주 출장안마 Las Vegas, Nevada. 고양 출장마사지 The casino offers over 900 slot machines, including 용인 출장샵 the 충주 출장마사지 popular